Komputer "Setengah" Manusia Siap Dibesut Facebook

Kompetisi untuk menghadirkan komputer yang memiliki kemampuan setara manusia tengah diramu beberapa perusahaan teknologi dunia.

Misalnya Google yang telah mengembangkan laboratorium kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Quantum AI lab, dengan merangkul NASA dan Universities Space Research Association (USRA).
IBM juga memiliki Watson, komputer pintar yang bisa berpikir seperti manusia. Perusahaan itu mengembangkan komputer super dengan mengandalkan akurasi dan kecepatan proses.



Tak mau kalah, dilansir Business Insider, Selasa 10 Desember 2013, Facebook ternyata diam-diam juga dilaporkan mempekerjakan Yann LeCun, profesor tersohor dari Center for Data Science New York University, untuk mengembangkan komputer yang mampu berpikir.

LeCun akan bekerja dan mengajar di laboratorium AI Facebook, lab yang diluncurkan bulan September silam.

Selama ini, LeCun mempunyai rekam jejak mengembangkan komputer yang dapat berpikir. Teknologi yang ia kembangkan telah digunakan beberapa bank di seluruh dunia.

Baru-baru ini, bersama dengan ilmuwan komputer Universitas Toronto, Geoffrey Hinton, LeCun bahkan mengumumkan kemajuan dari komputer yang dapat mengajar dirinya secara mandiri. Sistem komputer itu disebut "pembelajaran tanpa pengawasan." Hinton diketahui juga sempat dipekerjakan Google pada Maret lalu.

Dalam postingan di laman Facebooknya, LeCun mengatakan generasi AI teranyar yang ia dikembangkan akan disebut 'pembelajaran mendalam' atau deep learning.

CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CTO Facebook Michael Schroepfer yang menghadiri demo 'pembelajan mendalam' itu disebutkan terkesima dengan kemampuan LeCun dan kemudian memutuskan untuk merekrutnya sebagai karyawan di Facebook.

Selain Facebook, IBM dan Google, Yahoo juga dikatakan mengembangkan hal yang sama. Pada Oktober lalu, Yahoo mengakuisisi LookFlow, perusahaan rintisan yang dikenal dengan teknologi pengenalan 'deep learning'.

Raksasa peranti lunak dunia, Microsoft juga tak mau ketinggalan. Microsoft Researcher diketahui tengah sibuk mengembangkan teknoogi 'deep learning' dengan pengenalan suara. (eh)

sumber :